BVoice Radio berkesempatan untuk ngobrol bareng seorang pembisnis yang merintis usahanya sejak masih duduk di bangku kuliah. Dengan usianya yang masih 23 tahun, entrepreneur muda ini sudah membuka dua studio kecantikan di Jakarta! Berikut obrolan dengan Kak Eugenia Steviana, perintis usaha kecantikan Long Lashting.
E: BVoice
G: Kak Genie
E: Halo kak, pertama-tama terima kasih sudah meluangkan waktu buat wawancara bareng BVoice. Mungkin kita bisa mulai dengan perkenalan diri dulu?
G: Boleh kok! Nama lengkap aku Eugenia Steviana, tapi biasa dipanggil Genie. Aku kelahiran tahun 1999, jadi tahun ini udah berusia 23 tahun. Tahun lalu, aku lulus dari Universitas Tarumanagara, jurusan accounting.
E: Oh, berarti emang masih muda banget ya. Tapi keren karena udah bisa punya bisnis sendiri, loh! Kalau boleh tahu, sebenarnya Long Lashting itu usaha kayak apa sih?
G: Long Lashting menyediakan 2 jenis service, yaitu eyelash extension dan nail art. Kami juga buka kelas bersertifikat buat belajar kedua hal tersebut. Sekarang Long Lashting udah punya 5 beautician dan 2 orang admin yang bekerja full time di kedua studio.
E: Studionya di mana aja tuh, kak?
G: Studio pertama ada di Taman Alfa Indah, lalu yang kedua ada di Tanjung Duren. Aku udah ada rencana buat buka cabang lagi sih. Ditunggu aja ya!
E: Oke kak, aku bakal tunggu studio baru-nya! Tapi aku penasaran deh, awal mula kak Genie bisa masuk dunia beauty kayak gimana sih?
G: Awalnya tuh, pas liburan SMA ke kuliah, nyokap lagi suka eyelash extension. Waktu itu kan, eyelash extension baru booming, walaupun nggak setenar belakangan ini. Jadinya nyokap suruh aku belajar.
E: Oh, jadi awal bisa belajar juga karena dorongan beliau?
G: Iya, nyokap berperan besar, tapi akunya juga udah tertarik dengan dunia beauty pada saat itu. Tadinya aku pengennya les makeup karena sempet bercita-cita jadi MUA, tapi karena les makeup masih kemahalan saat itu, aku les eyelash extension dulu.
E: Terus bagaimana kak?
G: Setelah belajar eyelash extension dan dapet sertifikat, aku mulai buka service. Sebelum pandemi, aku sering ngundang orang ke rumah buat lash extension dan buka kelas juga. Tapi lama kelamaan, banyak customer yang nanyain apakah aku buka jasa nail art juga.
E: Oh, jadi karena ada demand, Kak Genie akhirnya belajar nail art juga?
G: Iya, betul. Padahal awalnya aku nggak suka banget dengan nail art loh! Tapi akhirnya aku ambil kursus nail art di akhir tahun 2019 dan lama-kelamaan jadi suka juga. Nah, pada saat awal-awal pandemi, service aku sempet stagnan karena udah nggak bisa ngundang orang ke rumah. Jadinya, karena gabut di rumah, tiap hari aku latihan nail art mati-matian sampe jago. Baru pas pertengahan hingga akhir 2020 aku mulai menawarkan jasa lagi, tetapi tetap nggak ngundang orang ke rumah. Aku pergi ke rumah klien untuk service dan sempat ngajar di cafe juga.
E: Pandemi memang bikin ribet ya kak!
G: Iya, tapi anehnya, pas new normal ada makin banyak demand buat kelas. Demand-nya bener-bener naik drastis saat itu, jadi tiap hari aku pasti ngajar. Menurut aku sih, orang-orang makin termotivasi buat mulai bisnis pas lagi pandemi. Pas awal 2021, aku masih buka kelas sambil intern dan skripsi.
E: Gimana cara Kak Genie menyeimbangkan kegiatan kuliah dan bisnis?
G: Dulu sebelum pandemi, aku terima klien cuma pas sore-malem biar nggak ganggu kuliah di pagi dan siangnya. Sehari bisa 2-3 klien. Kalau lagi nggak ada kuliah, aku bisa nerima 5-6 klien.
E: Terus kapan pertama kali buka studio kak?
G: Setelah terkumpul modal hasil ngajar dan nge-job, aku buka studio di bulan Mei 2021, itu pas aku udah selesai skripsi. Tadinya cuma aku sendiri yang ada di studio, terus akhirnya aku rekrut karyawan.
E: Kalau misalnya ada Blistener yang tertarik bekerja sebagai karyawan di Long Lashting, butuh skill atau pengalaman kerja seperti apa?
G: Aku enggak lihat background pendidikan, asal niat dan semangat kerja, pasti bakal aku hargain. Sebenarnya, semua karyawan yang ada di Long Lashting aku ajarin secara pribadi dari basic, kecuali satu orang karyawan yang memang udah sedikit berpengalaman. Nanti, kalau sudah praktek selama 6 bulan, ada kesempatan untuk naik level jadi senior. Walaupun itu balik lagi ke skill masing-masing, ada yang 6 bulan masih belum jago, ada yang beberapa minggu aja udah bagus.
E: Di awal, Kak Genie sempet mention tentang keinginan buat belajar makeup dan jadi MUA. Apakah akhirnya mimpi itu kesampean?
G: Kesampean kok! Akhirnya pas 2018 aku belajar makeup dan nerima klien juga. Tapi setelah beberapa lama, aku lebih prefer lash.
E: Kenapa lebih memilih menekuni eyelash extension dan nail art dibandingkan makeup?
G: Karena kalo ngambil job makeup kan biasanya buat orang-orang yang ada acara, jadinya harus bangun subuh. Apalagi biasanya acara-acara yang butuh makeup tuh di weekend, jadinya sibuknya di hari Sabtu dan Minggu. Terus, kalo makeup-in orang di tempat yang berbeda mejanya suka kerendahan, jadinya aku kurang nyaman aja. Aku lebih prefer orang-orang dateng ke studio aku.
E: Banyak anak-anak muda yang mau membuka bisnis, tapi banyak beralasan. Menurut kak Genie, apa hal dasar yang diperlukan untuk membuka sebuah bisnis?
G: Komitmen. Soalnya memulai itu gampang, tapi mempertahanin itu yang susah. Pas awal buka bisnis, mungkin dagangan atau jasa kalian sepi, jadi banyak yang berpikir kalo: “Oh, mungkin aku nggak cocok dibidang ini nih.” Padahal semuanya cuma proses. Aku sendiri bahkan pernah dalam 2 minggu cuma dapet satu klien doang!
E: Adakah saat-saat dimana Kak Genie merasa mau menyerah?
G: Tentu saja ada. Yang paling bikin overwhelmed itu pas ada banyak masalah di studio. Kadang klien suka komplain aneh-aneh dan aku sebagai owner harus minta maaf. Terus begitu aku rekrut karyawan, klien makin banyak, dan komplen juga makin banyak, makin stres-lah aku. Bahkan sempet beberapa bulan buat buka HP pagi-pagi baru bangun tidur aja rasanya cape banget karena banyak banget laporan dari asisten aku, “Ci, si ini komplen, si itu komplen,” dan capenya itu kadang aku harus minta maaf untuk kesalahan yang nggak aku perbuat. Karyawan aku yang buat salah, tapi sebagai owner aku harus minta maaf juga.
E: Kapan kak Genie merasa Long Lashting ini bisa menjadi sumber penghasilan tetap?
G: Pas new normal 2021. Karena saat itu berdatangan murid dan klien banyak banget!
E: Kalo kak Genie bisa ngulang lagi dari awal, kira-kira what would you do differently?
G: Bangun studio lebih cepet dan ngambil karyawan lebih cepet. Karena dulu aku takut ambil resiko. Dulu aku mikir, aku sanggup nggak ya buat gaji karyawan?
E: Pesan buat anak-anak muda yang mau buka bisnis?
G: Jangan takut buat mulai. Lakuin apa yang kalian suka. Yang penting ngelakuinnya dari hati. Kalian harus cinta dulu sama pekerjaan yang kalian tekunin, baru kalian boleh mulai. Kalau kalian ngejalanin bidang yang kalian suka, rasa capenya itu beda aja dengan ngejalanin hal yang kalian nggak suka dan jangan lupa komit dengan apa yang kalian udah jalanin. Terakhir, jangan FOMO, lihat orang lain buka sesuatu dan ngehasilin banyak uang, “Gue juga mau buka, ah!” padahal nggak suka sama industri itu. Jangan jadiin uang sebagai motivasi utama, kalau nggak, bakal susah banget bertahan!
E: Apa motto hidup kak Genie?
G: Do what you love!
E: Oke, itu adalah pertanyaan terakhir dari wawancara ini. Aku, mewakili BVoice Radio mau mengucapkan terima kasih atas insight yang kak Genie udah share hari ini. Seru banget denger cerita awal berdirinya Long Lashting sampai kayak sekarang!
G: Terima kasih juga ya. Semoga apa yang udah aku share bisa bermanfaat!
Nah, itu dia Blistener obrolan bareng Kak Genie mengenai membagun studio kecantikan di usianya yang masih sangat muda! Banyak pesan-pesan yang bisa diambil dan nilai serta prinsip yang dipegang kak Genie untuk sampai di posisinya sekarang.
Don’t forget to follow our social media for more information!
Instagram: @bvoice_radio
Twitter: @bvoice_radio
Facebook: BVoice Radio
Line@: @jfn14361
YouTube BVoice Radio
(Writer: Ellena Ruth Wangsa / BVoice Radio)
(Editor: Thalia Hasnabila / BVoice Radio)
