Film Dua Garis Biru Mendapat Banyak Pujian, Kenapa Yaa?

Halo Blistener! gimana nih kabarnya setelah melewati vibes idul adha kemarin? Udah puas ya makan-makannya haha. Nah bvoice radio pengen ngasih tau review film yang sedang booming dan masih tayang di bioskop nih. Buat lo yang lagi libur ngampus ataupun yang lagi sekolah, pengen nonton bareng temen atau keluarga bisa banget nih dateng ke bioskop buat nonton film yang bvoice rekomendasiin. Langsung aja yuk scroll buat tau lebih lengkapnya!

 

FILM DUA GARIS BIRU

Nah pasti lo udah ga asing kan denger judul film ini? Nah Film ini sempat menimbulkan kontroversi Blisteners, bahkan ada organisasi dimasyarakat yang membuat petisi karena alur cerita film ini menceritakan tentang pacaran di masa sekolah yang dikata terlalu berlebihan dan juga pembahasan tentang pernikahan dini, yang membuat pemikiran orang cenderung negatif. Padahal film ini menggambarkan gimana sih kehidupan yang lo alami ketika terjadi hal ini. Apa pilihan yang harus lo buat?

Film ini diawali dengan alur cerita tentang percintaan sepasang kekasih yang masih duduk SMA. Yang berawal dari sahabat membuat mereka bisa jadi diri sendiri, tanpa malu akan aib dan kebodohan yang mereka lakukan bersama hingga munculnya rasa nyaman yang berujung cinta. Sosok Bima ini masih plin-plan dan berasal dari keluarga sangat sederhana sedangkan Dara berasal dari keluarga yang kaya raya berbeda cara pandang dan pendidikan serta strata sosial.

Sampai akhirnya, Zara dan Bima yang masih SMA dan mungkin belum siap akan masalah ini harus menghadapi konsekuensi dari kesalahan yang telah mereka lakukan bersama. Kala ini terjadi ketika orang tua Dara pergi dan hanya ada mereka berdua di rumah Dara. Setelah melakukan, Dara kemudian dikabarkan hamil. Masalah ini berdampaklah kepada keluarga membuat mereka harus ikut campur.

Film Dua Garis Biru berhasil mematahkan persepsi negatif segelintir orang yang menganggap film garapan Gina S. Noer tersebut menjerumuskan perspektif remaja kepada hal yang negatif. sebaliknya, reaksi orang setelah menonton film ini pun sangat antusias dan mendapat banyak moral. Karena film ini ga hanya menyangkut masalah kedua anak yang terlibat pernikahan dini, tapi meaning dari film ini adalah edukasi kepada masyarakat terhadap problem yang terjadi di lingkungan, dimana semua ada pertanggung jawaban terhadap keluarga, pasangannya sendiri, dan anak.  Belum lagi pasti adanya beberapa konflik yang harus mereka hadapi.

Dua Garis Biru dikomposisi oleh Gina dengan berbicara melalui ekspresi muka dari pemeran film ini, meski enggak dalam bentuk dialog. Seperti, adegan dua orang yang saling tatapan, atau  mimik wajah. Setiap adegannya menyampaikan suatu pesan. Bahkan, dalam menentukan keputusan yang akan dipilih Dara dan Bima dapat di jabarkan melalui meaning dibalik sebuah benda mati yang dibuat “berbicara”, seperti stroberi yang ditaruh perut Dara, stoberi yang diblender, dan jus stroberi yang ditinggalkan.

Tata musik yang digunakan sebagai sountrack pun sangat sesuai dengan mood film. Lagu Jikalau milik Naif pun berperan penting dalam beberapa adegan, terutama adegan perdamaian antara Dara dengan ibunya. Di sela-sela adegan film ini pun terdapat komedi yang disisipikan meskipun dalam bentuk ekspresi ataupun dialog.

Setiap shot yang dilakukan berpotensi menjadi adegan favorit bagi penonton film Dua Garis Biru, proses pergerakan kamera di beberapa adegan pun terlihat apik seperti, ketika suasana tegang kamera fokus sama muka Dara yang membuat penonton merasakan emotional dari scene tersebut.

Film ini juga menjadi sarana penyampaian pesan, moral, dan juga kesadaran akan peran individu dari sebuah keluarga. Banyak moral yang disampaikan dari film ini, dari sisi orang tua yang harus menjaga dan mendidik anaknya sejak dini, dan juga dari perspektif anak terhadap lingkungan sekitar.

Bahkan, film ini bisa membuat hubungan keluarga semakin erat dan juga saling mengintropeksi diri, sikap, dan perilaku yang mungkin pernah melakukan kesalahan sama  keluarganya, dan dapat saling memaafkan satu sama lain dalam kehidupannya untuk menjadi lebih baik.

Blisteners, gimana nih setelah lo baca review diatas? Langsung aja yuk nonton film Dua Garis Biru di bioskop, jangan lupa ajak keluarga, temen, buat nonton juga yaa! Setelah film Dua Garis Biru ini bakal ada beberapa film Indonesia yang bakal rilis di Bioskop loh, ada Bumi manusia yang rilis tanggal 15 Agustus 2019, Gundala yang rilis tanggal 29 Agustus 2019, ada juga Twivortiare yang rilis pada 29 Agustus 2019, dan masih banyak lagi. Ada gak sih yang kalian tunggu? Jangan sampe kelewat tanggal rilisnya ya!

 

Don’t forget to follow our social media for more information!

Instagram : @bvoice_radio

Twitter : @bvoiceradio

Facebook : BVoice Radio

Line@ : @bvoiceradio

(Writer : Raden Roro Amira / Reporter Bvoice Radio)

(Editor : Mukhanwar Aldiyansyah / Reporter Bvoice Radio)

 

 

 

More Like This